Bab 60
"Bukan, karena Pak Galih nggak mau menemui kita, kita pulang dulu dan pikirkan cara lain."
Setelah berkata demikian, dia mengabaikan Alva dan pergi.
Alva menyadari perubahan ekspresi Kezia. Dia tidak lanjut bertanya dan pergi bersama Kezia.
Sesampai di yayasan, Jessy berlari menghampiri mereka dengan menggebu-gebu.
"Menyebalkan sekali. Entah siapa yang melaporkan kita nggak meneliti obat kanker, bahkan mengatakan kamu ...."
Tiba-tiba, Jessy menyadari bahwa dia tidak seharusnya mengucapkan hal-hal ini. Dia langsung terdiam.
Namun, Kezia sangat tenang. Dia bahkan melanjutkan kata-kata Jessy.
"Mereka pikir aku berpura-pura sakit, obat kanker cuma alat yang kupakai untuk menipu orang, 'kan?"
Melihatnya sudah mengetahui hal ini, Jessy menoleh ke arah kakak sepupunya dengan panik.
Ekspresi Alva berubah muram.
Dia menatap Kezia dengan cemas. "Mungkin ada yang menjebak kita. Menurutku, ada hubungannya dengan Keluarga Hartono."
Kezia menyembunyikan kekesalan di matanya dan tersenyum santai.
"Ng

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda