Bab 63
"Nona Kezia." Galih memanggilnya.
Kezia segera mengangkat kepalanya dan duduk tegak.
Melihatnya begitu serius, Galih mengerutkan kening dan berkata dengan kesal, "Nona Kezia, aku adalah orang yang berpendirian. Aku ingin tahu apa hubunganmu dengan Pak Alva? Lalu, bagaimana hubunganmu dengan suamimu?"
Kezia ragu-ragu sejenak sebelum menjawab.
"Alva adalah mitra bisnisku yang sangat penting, sedangkan Reynald ...." Mata Kezia dibaluti dengan kebencian, dia lanjut berkata, "Pak Galih mungkin nggak tahu. Lima tahun lalu, kalau bukan karena aku tiba-tiba perlu dioperasi, aku dan Reynald sudah bercerai. Bisa dibilang dialah orang yang membuatku hampir mati."
"Oh?"
Galih melirik ke dinding di hadapan mereka, lalu tersenyum dengan penuh maksud.
"Sepertinya kamu sangat membenci suamimu?"
"Bruk!"
Sepertinya ada sesuatu yang jatuh.
Kezia menoleh dengan penasaran.
Sayangnya, hanya sebuah dinding, tidak terlihat apa pun.
Ekspresi Galih tidak berubah. Melihat Kezia tidak menanggapinya, dia kembali b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda