Bab 71
Raina tampak sangat panik. "Reynald ...."
Ekspresi Reynald tidak berubah, tetapi aura mencekam yang dipancarkan olehnya membuat Raina tertekan.
Setelah sekian lama tidak mendengar tanggapan darinya, tatapan Reynald menjadi makin dingin.
"Nggak bisa jawab?" tanya Reynald.
Raina merinding, dia berpura-pura tenang dan menggelengkan kepalanya.
"Nggak, aku cuma lupa. Bagaimanapun, sudah berlalu beberapa tahun."
Setelah berkata demikian, Raina kembali mengamati ekspresi Reynald dengan hati-hati.
Reynald tampak sangat dingin, tidak sehangat dulu. Raina menjadi makin gugup.
Sepertinya Reynald sudah sepenuhnya terpikat pada Kezia, dia harus memikirkan cara untuk membuat Reynald kembali ke sisinya.
Raina segera menenangkan diri. Dia menundukkan kepalanya dan menatap Reynald dengan ragu-ragu.
Memang benar, Reynald lanjut menanyakan hal ini.
"Jangan-jangan, kamu punya alasan lain?"
Raina mengembuskan napas, lalu menunjukkan ekspresi tertekan.
"Aku tahu kalau aku mengatakannya sekarang, akan terden

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda