Bab 12
Dia melangkah mundur sambil terhuyung-huyung, punggungnya menabrak dinding yang dingin dengan keras.
"Nggak mungkin ... sama sekali nggak mungkin!" Pikiran Carlo mengosong, rongga matanya juga langsung memerah. "Ini semua cuma tipuan! Brianna pasti sengaja buat drama seperti ini untuk meninggalkanku! Apakah dia kira dia bisa benar-benar meninggalkanku dengan cara ini? Nggak mungkin! Brianna, jangan mimpi!"
Dia menolak untuk menerima kenyataan ini.
Pukulan yang besar membuat Carlo mengaktifkan pertahanan terkuat di dalam otaknya, yaitu menyangkal hal ini.
Carlo lebih memilih untuk percaya jika ini hanyalah tipuan untuk melarikan diri yang disusun dengan cermat, daripada menerima kemungkinan satu banding sejuta jika Brianna telah meninggal.
Dia memasuki kantor dokter seperti seekor binatang buas yang tidak terkendali. Carlo mencengkeram kerah jas putih dokter itu dan hampir mengangkatnya dari tanah. "Katakan padaku! Di mana kalian menyembunyikannya?! Hah?! Berapa banyak uang yang kalian

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda