Bab 18
Carlo memerintah anak buahnya untuk membawa Firlia ke kamarnya.
Firlia menatap setengah tubuh Carlo yang terbalut dengan perban, serta tatapannya yang begitu dingin sampai tidak terdapat jejak kehangatan manusia, serta tubuh Brianna yang masih berbaring di tempat tidur di sampingnya. Firlia ketakutan sampai wajahnya memucat dan seluruh tubuhnya gemetar.
Dia berusaha untuk mengeluarkan senjatanya dan mulai menangis. Dia berkata sambil terisak, "Carlo ... dengarkan penjelasanku. Kebakaran itu adalah sebuah kecelakaan ... bagaimana mungkin pelakunya adalah aku?"
"Memang benar kalau pelakunya adalah kamu," sela Carlo dengan tenang. Suaranya terdengar seperti besi dingin yang menghantam tanah dan memiliki banyak tekanan yang bisa membuat seseorang merinding.
"Bukan aku! Itu adalah kecelakaan!" teriak Firlia. Dia berusaha membodohi Carlo dengan air mata dan sikap lemahnya seperti di masa lalu.
Carlo tidak mengatakan apa pun lagi, dia hanya mengangguk pada orang kepercayaan di sampingnya.
Ora

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda