Bab 1315
Nasib Merry membuat semua orang yang hadir merasa begitu ketakutan.
Tidak diragukan lagi, Merry sudah menjadi bahan tertawaan seluruh Perkumpulan Bisnis.
Orang-orang di dunia bisnis bukanlah orang bodoh. Jelas Merry sudah berbohong mengenai keluarga Lauwis.
Lalu, bagaimana dengan Warren? Apakah Pak Robin benar-benar akan mendukungnya sepenuhnya?
Saat semua orang tengah menebak-nebak, pria yang dingin dan acuh tak acuh itu tiba-tiba berbicara kepada Elisa. Sikapnya sulit ditebak. Dia menatap Elisa dengan sepasang matanya yang hijau tua itu. "Apa yang ingin kamu bicarakan?"
Seketika itu juga …
Semua orang langsung menjadi gempar.
Wajah Warren terlihat lebih jelek dari sayuran yang layu. Dia membeku di tempat, dengan wajah pucat pasi.
Namun, Warren tidak bisa mengatakan apa-apa karena Robin merupakan pemilik modal yang sangat berpengaruh.
Sekarang, Elisa justru menunjukkan sikap yang begitu sopan. "Bisakah kita bicara empat mata?"
Robin mengedipkan mata pada pengawal di sampingnya. Pria b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda