Bab 1349
Namun, tidak ada cara lain. Vincent harus mendengarkan kata-kata kakeknya.
"Oke." Vincent berdiri dan kembali menatap ayahnya.
Peristiwa yang terjadi hari ini membuat Vincent sangat khawatir jika hubungan antara ayah dan ibunya akan menjadi tegang.
Rustam mengangkat matanya, ekspresinya tampak biasa-biasa saja. "Di luar sana, dengarkan sepupumu."
Vincent bergumam pelan. "Aku tahu."
"Kakek, aku sudah meminta orang membawakan obat untuk Kakek. Keluarga kita butuh kepala pelayan. Aku punya orang kepercayaan yang baik. Dia akan membawakan obatnya nanti malam. Kakek bisa mengikuti resepnya dan memintanya untuk membuatkannya untuk Kakek. Kakek harus berjanji padaku kalau Kakek akan lebih banyak berolahraga dan nggak marah-marah. Selain itu, jaga sirkulasi udara di dalam rumah."
Elisa mengemasi barang-barangnya sambil memberikan instruksi kepada Tuan Besar Jayden.
Melihat Luna seperti ini, hati Tuan Besar Jayden pun terasa menghangat. Luna sudah hendak pergi bahkan sebelum sempat menyantap be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda