Bab 1390
Kehangatan jatuh di bibirnya.
Ciuman itu begitu ringan dan pelan, tetapi sangat memikat.
Ciumannya begitu lembut hingga seolah-olah bisa membangkitkan semua kenangan dalam tubuhnya.
Pada saat itu, Elisa seperti benar-benar bisa mencium aroma cendana yang berasal dari mimpinya.
Jason mengabaikan tekanan kabut hitam dan tulisan Sanskarta yang tak terhitung jumlahnya. Dia merangkul pinggangnya dan berbisik di telinganya.
Seperti sekarang, dia mencium pergelangan tangan Elisa, tetapi tatapan matanya tidak pernah lepas dari wajah wanita itu. Tidak ada seorang pun yang bisa mengabaikan kehadiran seperti itu.
Dia melempar sarung tangan kulit hitam itu ke samping.
Elisa hanya merasa tempat-tempat yang Jason sentuh seperti terbakar.
Perasaan itu semakin kuat ketika ujung jarinya menyentuh noda hitam di leher Elisa.
Sesuatu dalam tubuhnya seperti meronta-ronta, membuat Elisa berbalik menahan tangan Jason.
Pria itu tampak tersenyum, bibir tipisnya menempel di telinganya, "Jadi, kamu ingin lanjut

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda