Bab 157
"Nenek, Ayah, Ibu, aku juga nggak tahu kenapa ini bisa terjadi!"
William dan Hani panik. "Tanissa, jangan bilang kamu sudah menyinggung Dokter W?" tanya mereka.
Nenek Rosa langsung menepuk pahanya dengan keras. "Celaka, celaka! Dokter W adalah dokter jenius yang keahliannya tak tertandingi. Kita nggak mungkin bisa menyinggung orang seperti itu! Sekarang harus bagaimana?" ujarnya panik.
Di sudut ruangan, Windy hanya berdiri diam, menyaksikan keluarga ini panik seperti kehilangan akal.
Tanissa juga terlihat hampir menangis. Jelas, dia benar-benar ketakutan.
Lalu, tiba-tiba, Hani berkata, "Tanissa, menurutmu Dokter W itu pria atau wanita?"
William menatapnya curiga. "Maksudmu apa?" tanyanya bingung.
Hani tersenyum penuh arti dan membalas, "Kalau Dokter W itu pria, bukankah Tanissa cantik dan luar biasa? Mungkin saja Dokter W langsung jatuh hati padanya."
Nenek Rosa yang tadinya panik seketika sumringah. "Benar! Kalau Tanissa bisa menjadi istri Dokter W, itu berarti keluarga kita benar-ben

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda