Bab 220
Bu Intan menghentikan mobil bisnis mewah.
Hendry melirik Laura di sampingnya dan berkata, "Turunlah."
Dia meminta Laura untuk keluar dari mobil.
Dia meninggalkan Laura di tengah jalan.
Laura keluar dari mobil, lalu mobil bisnis mewah itu melaju kencang dan meninggalkan asap di wajahnya.
Laura menghentakkan kakinya karena marah.
Windy sudah tiba di rumah lama keluarga Tjuara. Dia sedang duduk di sofa ruang tamu dan mengobrol dengan Nenek Aida.
Tak lama kemudian, pintu rumah lama terbuka, udara dingin di luar membawa masuk sosok yang berwibawa dan tinggi. Hendry sudah pulang.
Pembantu menyapa dengan hormat, "Pak Hendry."
Hendry mengganti sepatunya di pintu masuk, lalu melangkahkan kaki panjangnya dan berjalan ke ruang tamu. Dia melihat Windy.
Mereka berdua tidak pernah bertemu lagi setelah hari itu di ruang kesehatan universitas. Windy menjadi lebih kurus dan agak lemah, wajah mungilnya yang cantik tampak makin dingin.
Windy bergegas ke sini setelah pulang dari kampus. Dia mengenakan ser

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda