Bab 586
Kata-kata ini bukan pertanyaan baginya, tetapi penegasan.
Devan membeku.
"Jangan menyangkal, karena aku punya jawabannya di hatiku. Menyangkal hanyalah omong kosong. Devan, kamu menyukaiku, aku juga menyukaimu!" ujar Felica.
Sambil berbicara, Felica mendongak dan langsung mencium Devan.
Devan tertegun sejenak. Dia tidak menyangka bahwa Felica akan menciumnya dengan begitu berani. Dia ingin mendorongnya menjauh. "Felica ... "
Namun, itu tidak berguna. Felica memeluk lehernya dengan erat. Saat dia membuka mulut untuk berbicara, Felica menciumnya dalam-dalam.
Halus dan lembut, menjeratnya dengan kuat dan memikatnya.
Devan masih seorang pemula dalam masalah percintaan. Ketika Felica menggodanya seperti ini, pinggangnya yang kuat langsung mati rasa.
Rasa geli itu langsung menjalar dari pinggang ke seluruh tubuhnya dan membuat matanya menjadi merah.
Felica menciumnya dengan keras. Felica merasakan anggur yang tajam dari mulutnya, rasa liar dan kuat yang sulit untuk dijinakkan hingga membuatn

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda