Bab 588
Pak Martin sama sekali tidak terkejut. Dengan kecepatan reaksi Devan, dia pasti bisa menebak masalahnya ada di anggur tadi. Dia pun tertawa dan berkata, "Devan, santai saja. Anggur tadi cuma untuk bantu kamu dan Siena lebih mesra. Nggak ada efek samping sama sekali kok."
"Bantu mesra? Pak Martin, apa maksudmu?" tanya Devan, wajahnya mulai dingin.
Pak Martin menepuk pundaknya sambil tersenyum dan berkata, "Devan, dasar bocah bodoh. Malam ini, aku resmi serahkan putri kesayanganku padamu."
Devan menoleh ke arah Siena. Gadis itu menatapnya dengan pipi memerah, wajah penuh harap dan kehangatan.
Devan mengatupkan bibir. Dia menepis tangan Pak Martin dari bahunya dan berkata pelan, "Pak Martin, aku permisi dulu."
Lalu, dia membalikkan badan dan hendak pergi.
Siena langsung kaku. Dia buru-buru memanggil, "Devan!"
Pak Martin melangkah maju, menghentikannya dan berkata, "Devan, kamu sudah kena obat. Kenapa masih mau kabur? Aku sudah siapkan kamar hotel buat kalian berdua."
"Nggak perlu," tolak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda