Bab 70
Setelah urusan bisnis selesai di Kota Zalea, Kayla benar-benar membiarkan dirinya rileks dan menikmati waktu luang.
Faris ternyata sangat perhatian. Begitu pesawat mendarat, yang menjemput mereka adalah seorang kakak perempuan yang ceria dan menyenangkan, yang mendampingi mereka sepanjang perjalanan.
Dia mengajak mereka berjalan santai menyusuri tempat wisata, memilihkan kafe tenang di tengah keramaian, membiarkan Kayla menikmati bunga, rumput, dan sinar matahari, serta mencicipi kuliner khas daerah.
Sejak ayahnya meninggal, Kayla belum pernah merasakan hidup yang sebebas dan setenang ini.
Semua itu, ternyata diatur oleh Faris!
Meskipun demikian, Faris tidak menelepon, juga tidak mengirim pesan. Setiap hari, pihak hotel mengirimkan sebuket Mawar Rugosa dengan kartu bertuliskan: [Tuan Putri, berbahagialah.]
Cuaca di Kota Zalea memang selalu sejuk dan cerah. Langit biru bersih, pegunungan membentang di kejauhan. Indah dan cocok untuk ditinggali.
Tiga hari terasa belum cukup. Kayla ingin

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda