Bab 89
Putranya berubah total, Darius benar-benar senang sampai malam pun susah tidur.
"Faris baik kok," ujar Kayla. Faris memang baik kepadanya, bahkan sangat baik. Ini tak bisa dipungkirinya.
"Lalu, apa yang kamu inginkan darinya?"
Kayla berpikir dengan serius sebelum menjawab, "Faris tampan, latar belakang keluarganya juga bagus, dia sedang berubah, sedang berusaha maju, sifatnya aslinya polos. Yang paling penting, dia sangat baik padaku. Aku suka bersamanya."
Kayla tidak menyangkal bahwa bersama Faris, dia bisa keluar rumah tanpa harus banyak berpikir.
Saat Faris turun ke bawah, dia mendengar ucapan itu. Dia pun mendekat dengan gembira. "Kayla, kenapa kamu datang?"
"Kamu nggak angkat teleponku," kata Kayla, menjaga sikap di depan Darius, memberinya muka.
Faris bukan orang bodoh. Dia melirik ayahnya dan berkata, "Ayah main sendiri dulu ya, kami mau bicara sebentar." Lalu menarik Kayla pergi.
Mereka naik ke ruang tamu kecil di lantai atas. "Jangan marah padaku. Kalau aku nggak tahu, ya suda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda