Bab 23
Nada bicara Merry menjadi lebih dingin.
"Shayne, kok bisa-bisanya kamu sepercaya diri itu?"
Sorot tatapan Shayne pun mendadak menjadi lebih tajam menusuk.
"Shayne, aku sudah nggak mencintaimu lagi," lanjut Merry. "Bercerai nggak akan membuatku menderita, justru itu membuatku merasa lega."
Merry menyunggingkan seulas senyuman, tetapi sorot tatapannya tampak dingin dan menghina.
"Utangmu pada Sofie itu urusanmu dan nggak ada hubungannya denganku. Bagiku, dia adalah seorang pembunuh yang mengincar nyawaku."
"Aku nggak peduli biarpun dia teman Sofie. Bahkan sekalipun dia itu orang tua kandung Sofie, aku tetap nggak akan memaafkannya begitu saja!"
Ekspresi Shayne perlahan menjadi dingin.
Dia mendadak menyadari sesuatu.
Mungkin, berbeda dari dugaan Shayne, Merry sebenarnya tidak semudah itu dikendalikan.
"Merry, aku sudah menghapus video dari saksi mata itu."
Merry hanya diam selama beberapa saat.
Akhirnya, Merry terkekeh pelan. "Jadi, kamu datang ke sini hanya untuk memberitahuku soal itu?"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda