Bab 289
Rudi terdiam sejenak, lalu berkata, "Nona Merry sepertinya sangat lelah. Dalam perjalanan pulang dia terus tertidur. Bahkan, saat sampai di rumah pun tetap harus dibangunkan olehku."
"Aku mengerti. Kamu boleh pergi."
Meskipun wajah Shayne tetap tanpa ekspresi, Rudi yang sudah mengenalnya selama bertahun-tahun, bisa dengan jelas merasakan jika suasana hati Shayne sedang tidak baik.
...
Sepulang kerja malam itu, Shayne pulang ke rumah tepat waktu.
Waktu makan malam sudah tiba. Namun, Shayne tidak melihat sosok yang dikenalnya di ruang makan.
Shayne bertanya tanpa ekspresi, "Mana Bu Merry?"
Bibi Lina buru-buru menjawab, "Setelah Bu Merry pulang, dia langsung beristirahat di kamar. Sepertinya sangat lelah."
Shayne mengangguk, lalu naik ke lantai atas.
Ketika membuka pintu kamar tidur, ruangan itu tampak gelap gulita.
Dalam cahaya remang-remang, pria itu melihat tonjolan samar di atas tempat tidur.
Wajahnya yang semula tegang perlahan melunak dan dia pun melangkah pelan menuju sisi ranjang.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda