Bab 29
Tamparan itu sepertinya menggunakan segenap kekuatan Merry.
Franciska terjatuh ke atas lantai dan tidak bisa berdiri lagi.
Merry menarik telapak tangannya yang memerah dan berkata dengan tenang, "Maaf, dia mendadak menerjang ke arahku, itu terlalu menakutkan. Aku terpaksa membela diri."
Merry mengucapkan kata maaf, tetapi ekspresinya sama sekali tidak mencerminkan perasaan bersalah.
Franciska hendak mengamuk dengan gila lagi, tetapi suara Shayne yang dingin menyelanya.
"Cukup."
Sepertinya, Shayne tahu bahwa menimbulkan keributan seperti ini adalah tindakan yang sia-sia tanpa adanya bukti.
"Sofie, kamu berjaga di sini," kata Shayne dengan acuh tak acuh. "Merry, ikut aku keluar."
Merry tidak mau repot-repot membantah, jadi dia berkata kepada Sofie dan Franciska, "Ya sudah, aku pergi dulu. Kalau kalian punya bukti, aku bersedia bekerja sama dalam penyelidikan kapan saja."
Setelah keluar dari kamar rawat, seseorang tiba-tiba menarik pergelangan tangan Merry.
Setelah itu, tubuh Merry didoro

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda