Bab 392
Ekspresi penuh harap di wajah wanita itu begitu jelas. Matanya yang berkilauan itu, bahkan terlihat jelas melalui kacamata hitamnya.
Shayne terdiam cukup lama, memejamkan matanya sejenak, lalu menghela napas pelan tanpa suara.
"Boleh." Shayne menundukkan pandangan ke Tahu Busuk di depannya, bibir tipisnya terbuka perlahan, dan mulai memakannya.
Merry terus menatap reaksi Shayne dengan ketat.
Ekspresi Shayne tetap biasa saja, tidak muncul emosi apa pun di wajahnya.
Hal ini membuat Merry yang menunggu tanggapan Shayne kehilangan kendali, merasa sangat kecewa.
Dengan rasa tidak puas, dia menyodorkan sepotong lagi ke bibir Shayne.
"Ayo, makan satu lagi."
Mata Shayne terlihat makin dalam, diam-diam dia memakannya.
Merry tertegun.
Tetap saja tidak ada perubahan ekspresi.
Merry mulai timbul keraguan di dalam hati, mungkinkah Tahu Busuk ini benar-benar enak?
Tahu Busuk sebagai jajanan ini tidak pernah didengar Merry. Tahu itu terkenal karena baunya yang menyengat, tetapi makin dimakan makin en

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda