Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 43

Jari-jemari pria itu panjang, ramping, dan pucat, ruas-ruasnya terlihat jelas. Tangannya sedingin batu alam. Bantalan jarinya yang sedikit kasar menutupi tangan Merry, memberi rasa yang aneh sekaligus lembut. Ekspresi Merry sedikit berubah, refleks ingin menarik tangannya. Namun, Shayne menahan jemarinya lebih erat, menggenggamnya kuat-kuat. Di hadapan Dean, Merry tentu tak mungkin tarik-tarikan, melakukan hal yang merusak citranya. Jadi, Merry menahan diri dengan ekspresi datar. "Perkataan Pak Dean benar," ujar Shayne dengan nada tenang dan dingin, tanpa terlihat marah sedikit pun. "Ini memang kelalaianku. Aku akan mengingatnya." Shayne tidak mencari-cari alasan lain. Dia dengan tenang mengakui kesalahannya yang justru membuat Dean tidak tahu harus berkata apa. Begitu makanan datang dan semua mulai makan, suasana tegang itu pun mulai mereda. Dean tetap santai meski Shayne dan Sofie ikut makan bersama. Dean malah bertanya kepada Merry. "Merry, kudengar putra dari Keluarga Hudson menind

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.