Bab 98
Merry mengamati ekspresi mereka dan bertanya dengan curiga, "Tentang aku?"
"Meskipun kita sudah menikah selama tiga tahun, aku nggak mengenalmu sebaik Tuan Muda Dean." Tatapan mata Shayne menyiratkan rasa ingin tahu. "Jadi, aku ingin bertanya pada Tuan Muda Dean mengenai hidupmu, agar bisa mengenalmu lebih baik."
Tuan Muda Dean dan Merry sudah bersahabat sejak kecil, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan hanya tiga tahun pernikahan.
Kata-kata Shayne membangkitkan kekaguman sekaligus rasa bersalah dari Tamara.
Kekaguman itu untuk Shayne.
Rasa bersalah itu untuk Dean.
Mengungkapkan semua hal tentang perasaan suka kepada saingannya bagaikan menusukkan pisau di jantungnya.
Tamara buru-buru berkata, "Sudah malam, aku agak lelah. Ayo kita pulang dulu."
Dean tidak bisa menunjukkan apa pun di depan Tamara, jadi hanya bisa tersenyum dan berpamitan.
Saat masuk ke mobil, Merry bersiap untuk duduk di kursi belakang bersama Tamara.
Shayne tiba-tiba membuka pintu penumpang dan memberi isyarat ag

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda