Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1469

Kebetulan sekali. Teguh teringat dengan urusan pengelolaan Malajang. Dia pun berjalan mendekati Kawanda. Pak Kawanda, Sekarang Raja Sihir Racun sudah mati. Tapi Malajang masih dilanda perang dan masih banyak yang perlu diperbaiki. Jangan biarkan wilayah ini terbengkalai hanya karena kematian Raja Sihir Racun. Jadi, aku ingin memintamu untuk memimpin Kuil Dewa dan bekerja sama dengan Shinta mengelola Malajang agar Malajang kembali teratur dan makmur, ujar Teguh dengan tulus. Kawanda menjilat bibirnya dan tersenyum sembari berkata, "Bukannya nggak bisa." Tapi ada syaratnya. Syarat? Teguh tidak terkejut dan berkata, "Bilang saja, apa syaratnya?" Kawanda menunjuk cincin yang dipakai Teguh dan berkata, "Berikan salah satu cincin peninggalan Raja Yama padaku." Memang masuk akal jika dia meminta salah satu dari kedua cincin ini. Teguh belum menjawab. Rina tidak bisa menahan diri dan mengumpat, "Dasar pria tua sialan, kamu terlalu serakah!" Suamiku berjuang mati-matian untuk mendapatkan harta

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.