Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1565

Beberapa saat setelah itu. Teguh menghadap Rina seraya menatap matanya, "Rina, aku nggak pernah menyalahkanmu, apalagi membencimu." "Orang-orang yang sudah kamu bunuh, mereka semua memang pantas mati!" "Baik itu ..." "Saat para pejabat yang ada di ibu kota berencana untuk bekerja sama denganku, maupun komplotan seni beli diri yang ada dibaliknya." "Atau juga ..." "Para ahli di Benua Eronia, di Pulau Balikiri ..." "Menurutku mereka semua memang harus mati!" "Kamu sudah melakukannya dengan baik, Rina!" seru Teguh memuji sang Wanita. Mendengarnya, Rina merasa sangat terharu. Rina menjadi yakin kalau Tuhan Maha Mengetahui. Dirinya sempat merasa sangat gelisah untuk menghadapi hal ini. Namun sekarang, rasa gelisah itu sudah musnah. Lega rasanya, dia merasa nyaman! "Sayang ..." panggil Rina kepada Teguh. Rina mulai berkaca-kaca menahan air matanya saat dia bersandar ke pelukan Teguh yang hangat, "Terima kasih ya." "Dasar bodoh, seharusnya aku yang berterima kasih sama kamu." ucap Teguh denga

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.