Bab 1569
Tiga Tetua Agung mengikutinya dari belakang.
"Hm!"
Karisa tahu bahwa dia bukanlah tandingan mereka, tetapi nyawanya yang dipertaruhkan maka dia berjuang mati-matian.
Bang!
Boom!
Dum!
Ledakan di tenda terdengar terus-menerus.
Karisa memang bukan tandingan mereka, dia segera mendapati dirinya berada dalam situasi yang mengerikan.
Kemudian ...
Bang!
Fernanda memanfaatkan kesempatan itu dan meninju bahu Karisa.
Seketika, Karisa merasa seperti ditabrak gunung dan langsung terlempar jauh.
Pff ...
Begitu terjatuh, dia merasa separuh tubuhnya mati rasa.
Dia mencoba mengumpulkan tenaga, tetapi malah terbatuk dan memuntahkan darah.
Tap, tap, tap ...
Tidak ada kesempatan kedua untuk bangkit sebab Fernanda melompat maju dalam sekejap.
"Matilah!"
Mata Fernanda terbuka lebar saat dia meninju.
Wus ...
Sejenak, terdengar suara samar di udara yang kian mendekat. Selanjutnya, tombak panjang tiba-tiba datang.
Tombak Raja Penghancur.
Kemudian, suara yang asing terdengar berbicara, "Beraninya menindas wani

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda