Bab 1624

"Swoosh!" "Sssttt ..." "Krak!" Sambil bergerak secepat mungkin, Karisa memegang pedangnya dan berulang kali menebas berbagai bagian kerangka besar itu, membuat celah dan bahkan menebasnya langsung. Teguh berdecak kagum padanya. Ini adalah senjata dewa yang sangat hebat. "Wusssh!" Tengkorak besar ini telah mati selama bertahun-tahun, dan kekuatannya hanya tersisa sepuluh persen. Tulang-tulang hancur secara bertahap sebagai akibat dari serangan gila Karisa, yang akhirnya jatuh ke tanah dan runtuh. "Raja Serigala, apakah kamu baik-baik saja?" Karisa menghela napas panjang dan maju untuk membantu Teguh berdiri. Teguh menjawab, "Ya," dengan nada yang agak canggung. Sebelumnya. Mereka berdua sempat bersitegang. Tidak dapat disangkal bahwa Karisa kembali menyelamatkannya. Saat berbicara, Ia mulai memeriksa tubuh Teguh, "Masih aman." Racun di tubuhmu belum menyebar ke titik yang krusial. Karisa penuh keheranan, "Selain itu, jantungmu tertusuk belati, tapi mulai sembuh perlahan, sulit dipercaya." Teguh tidak memberikan tanggapan. Berbicara soal itu, ia masih belum sepenuhnya memahami rahasia tubuhnya, sebab darahnya adalah darah naga dan tubuhnya memiliki banyak keajaiban. Beberapa saat kemudian, "Kenapa kamu balik lagi?" tanya Teguh setelah ia merasa lebih baik. "Tentu saja aku harus kembali, kalau nggak ..." kata Karisa sambil memandanginya tanpa mempermasalahkan kematian bawahannya. "Siapa yang dapat membantuku menghilangkan racun dalam tubuh ini?" Teguh tidak terlalu mempermasalahkannya karena ia tahu ia akan berbicara seperti itu. "Apakah kamu tahu, tengkorak besar tadi itu apa?" Teguh bertanya dengan ketakutan sembari melirik kerangka tengkorak yang ada di tanah. "Oh ini ..." Berbicara tentang hal ini, wajah Karisa menjadi sangat serius dan berkata, "Menurut catatan yang aku baca di buku kuno, dia seharusnya adalah Klan Raksasa yang legendaris di dunia kultivasi!" "Hah? Klan Raksasa?" Teguh mengerutkan kening, dan ia sangat terkejut. Ia mendengar kata 'kultivasi'. Seketika itu, Teguh terbangun seperti mimpi. Tidak heran jika benda ini begitu mengagumkan. Ternyata, ia adalah makhluk dari dunia kultivasi yang lebih tinggi daripada Alam Bela Diri! "Ya!" "Rumor mengatakan bahwa ada banyak ras yang aneh di Alam Kultivasi." Karisa berkata pelan, "Klan Raksasa adalah salah satu yang paling terkenal." "Tubuh mereka besar dan memiliki kekuatan yang luar biasa." "Satu pukulan atau tendangan dapat menyebabkan kehancuran yang luar biasa selama kultivasi yang mendalam." "Yang di depan ini ..." "Dia adalah seorang Master Raksasa yang telah mencapai keberhasilan dalam kultivasi." Teguh hanya bisa terdiam dan tidak menanggapinya. "Kultivasi." Baginya kata itu terasa jauh. Namun, Teguh sekarang menyadari kekuatan kultivator yang luar biasa. Ia masih memiliki kekuatan yang luar biasa setelah kematian yang lama, kekuatan yang dapat menghancurkannya. Lalu, Teguh teringat akan kekuatan misterius tadi, serta perilaku aneh raksasa ini. Oleh karena itu, dia bertanya, "Raksasa tengkorak tadi menyuntikkan kekuatan ke tubuhku, membuatku nggak bisa bergerak dan berdampak pada pikiran bawah sadar ..." "Kamu tahu nggak apa yang dia lakukan?" Raut wajah Karisa berubah dan menjawab, "Dia sedang ... mengambil alih!" "Mengambil alih?" Teguh tidak begitu terasa akrab dengan kata ini. "Berdasarkan catatan yang aku baca dari buku kuno, para kultivator bukan hanya memiliki tubuh yang kuat, tetapi juga jiwa yang sangat kuat," jelas Karisa. "Beberapa entitas yang sangat kuat ..." "Jiwa nya dapat tetap abadi walaupun tubuh fisiknya mati selama bertahun-tahun." "Selain itu." "Setelah mereka bertemu dengan makhluk hidup, mereka menggunakan ilmu rahasia pengambil alih jiwa agar dapat menghancurkan jiwamu. Kemudian, bereinkarnasi dengan menggunakan tubuhmu." Jadi, begitu! Dengan jiwa yang hilang, Teguh benar-benar mati. Itu hanya jiwa tengkorak raksasa yang hidup, meskipun tubuhnya masih ada. Akhir seperti ini sungguh menyeramkan.