Bab 1626
Kemudian, dia meniup napas ke arah Teguh dan Karisa. Selain itu, kedua telapak tangannya terus bergerak untuk memperlihatkan mantranya yang luar biasa.
"Racun menghancurkan dunia!"
Setelah mengatakan hal itu, kabut racun berwarma hijau muncul.
"Wush!"
"Wush!"
...
Selama proses ini, para Master juga bekerja sama dengan Fernanda menggunakan keahlian yang mereka miliki.
Setelah itu,
Kabut berwarna hijau mulai menyelimuti mereka.
Teguh tidak boleh lengah, sehingga dia segera mengeluarkan obat dan menelannya.
Sebagai Pemimpin Aliansi Racun, Karisa tidak asing dengan jurus ini karena dia juga biasa digunakan untuk melindungi seluruh tubuhnya.
Dia agak ragu dan mempertanyakan jenis racun apa yang dimiliki Fernanda. Meskipun Hadi mencoba untuk mengatasinya, tetapi situasinya makin rumit.
Ngung ...
Setelah beberapa detik,
Dua orang itu tertutup kabut beracun.
"Ah!"
Teguh tidak pernah menyangka bahwa kabut beracun ini akan memengaruhi kehendaknya karena muncul sensasi gemetar jiwa. Padahal sudah lama hilanag.
"Bruk!"
Tombak Raja Penghancur di tangannya jatuh ke tanah, Teguh memegangi kepalanya dengan kedua tangan, terus bergoyang-goyang, seolah-olah sudah berada di ambang kematian.
"Raja Serigala!"
"Raja Serigala, keadaanmu gimana?"
Karisa sangat kaget, yang dia khawatirkan hanyalah keselamatan Teguh. Dia tidak bisa melawan balik karena hanya berdiri di sampingnya.
Akan tetapi
Ia hanya bisa menanggapinya, Teguh berlarian seperti orang gila.
Kemudian,
kabut yang sepenuhnya menutupi, jeritan dan gerakan Teguh makin tidak terkontrol.
Sampai akhirnya, pandangan Teguh menjadi kabur lalu terdengar jeritan menyedihkan.
"Ah ... ahhh ... ahhh!"
"Nggak, aku mau mati ..."
Jeritan merintih
yang sangat menyayat hati.
"Hahaha ..."
Fernanda sangat senang dan menyombongkan diri, "Raja Serigala gimna pendapatmu soal hadiah besar yang sudah aku siapkan untukmu?"
"Sungguh nggak disangka."
"Raja Serigala generasi ini sudah mati di ngeri lain dan keadannya masih seperti ini ..."
Ada perubahan yang tiba-tiba terjadi.
Belum selesai Fernanda menyombongkan diri, ada bayangan Elanv hitan yang melesat keluar dari kabut beracun.
Seperti harimau yang keluar dari kandang.
Bagaikan petir yang sangat menggelegar.
Seketika, bayangan hitam itu sekarang sudah berada di depan Fernanda!
Kecepatan bayangan ini sangatlah cepat.
Tidak ada yang bisa menandinginya!
Tidak bisa ditangkap!
Tidak bisa dilawan!
Bahkan ...
Kecepatan yang sudah jauh melampaui Alam Tangga Surga.
Perasaan Fernanda bagaikan matahari terbenam dengan pikiran yang muncul sangat kuat menyerang bahunya sendiri.
Setelah itu, embusan udara dingin menyerbak.
Teguh menundukkan kepalanya.
Bahu kirinya tertembus tombak.
Ini adalah Tombak Raja Penghancur milik Teguh!
Orang yang membawa senjata ...
Fernanda terkejut melihatnya, dan matanya menatap mata lawan.
Raja Serigala, Teguh Laksmana!
Tidak!
Saat ini yang berdiri di depan Fernanda, bukanlah Teguh Raja Serigala Serenara.
Kilauan cahaya perak muncul di matanya, meskipun tingginya hampir sama dengan Fernanda. Namun, hal itu memberi peradaan yang mengatasi semua orang.
Seolah-olah ...
Di matanya dia hanyalah semut kecil yang mudah dihancurkan.
Hal ini membuat Fernanda merasa terkejut dan marah.
Teguh seperti ini ...
Sungguh menakutkan dan membuat orang mundur.
Karisa berada dalam kabut beracun terkejut melihat kejadian ini.
Mulutnya yang mungil terbuka dengan mata ketakutan.
Kenyataannya,
Saat ini yang berdiri di depan Fernanda bukanlah Teguh.
Teguh yang berada dalam kepulan kabut beracun terdampak dengan kekuatan yang masuk ke jiwanya. Kekuatan itu berusaha untuk mengendalikan tubuh Teguh.