Bab 1637

"Uh ..." Saat Teguh baru keluar, dia langsung memuntahkan darah. Darah itu menetes ke tanah, sangat hitam dan memiliki sifat korosif yang kuat. Bahkan, darah itu merusak permukaan tanah dan membentuk lubang kecil. Racun dalam tubuhnya meledak! "Uhuk, uhuk ..." Seiring dengan batuk hebat yang dialaminya, Teguh terhuyung-huyung dan hampir jatuh ke tanah. "Raja Serigala!" Karisa sangat terkejut. Dia segera mendekati Teguh dan meletakkan Rina yang pingsan itu dari punggungnya, lalu berkata, "Apa kamu baik-baik saja?" "Aku ..." Teguh mengambil napas dalam-dalam dan berkata dengan tegas, "Pergilah dahulu bersama Rina." "Aku tidak bisa mengejarmu. Jika terus bersamamu, aku hanya akan menjadi beban." "Aku akan melindungimu dari belakang." "Cepat pergilah!" Setelah mengatakannya, Teguh menggenggam Tombak Raja Penghancur di tangannya. "Jangan khawatir!" Saat melihat pengorbanan yang dilakukan oleh Teguh, Karisa berjanji dengan tulus, "Raja Serigala, aku akan melakukan semua yang aku bisa untuk mengembalikan Nona Rina ke Serenara." Setelah mengucapkan kata-kata itu, Karisa melirik Teguh dengan penuh arti, lalu pergi sambil membawa Rina di punggungnya. Dirinya bukanlah orang yang suka mencampuri urusan orang lain. Sekarang, tinggal di sini hanya akan membuat akhir ceritanya menjadi lebih buruk. "Huft …" "Racun ini memang sangat mematikan." Teguh menghela napas, lalu duduk bersila untuk beristirahat. Setelah berpisah dengan Karisa, Teguh tidak berhenti sejenak pun. Dia terus berlari menuju tempat yang telah disepakati dengan Xena. Akan tetapi. Tidak sampai tiga menit, Karisa tiba-tiba melambatkan langkah kakinya. Dia melihat sekelompok orang di depannya. Wajah mereka tampak tak asing, itu adalah Pasukan Malaikat yang dipimpin oleh Noah, serta para tetua Penyamun Malam dan sejumlah master lainnya. Mereka memandang Karisa dengan tenang, seolah-olah telah menunggu lama. Ekspresi wajah Karisa berubah sedikit, lalu dia hendak berbalik. Wush. Wush ... Pada saat itu, terdengar langkah kaki dari belakang. Karisa refleks berbalik dan melihat orang itu. Ekspresi wajahnya langsung berubah. Orang yang datang itu berdiri dengan tangan terlipat di belakang. Dia tampak luar biasa, tanpa ada gerakan apa pun. Jubah ungu yang dikenakannya terangkat dan berkibar-kibar akibat tiupan angin. Itu adalah Henry! "Karisa." Henry tersenyum dan berkata dengan nada mengejek, "Aku tidak menduga, kita bertemu lagi dengan begitu cepat." "Berputar-putar ..." "Akhirnya kamu jatuh ke tanganku." Setelah mengucapkan kalimat itu ... Para master seperti Noah dan Henry yang berada di sekitar pun langsung mendekat. Saat ini. Suasana di tempat itu menjadi sangat tegang, hanya ada niat pembunuhan yang tak berujung di seluruh tempat itu. Dalam sekejap mata. Para master di tempat itu mengepung Karisa dan Rina. Ditambah lagi, ada master hebat seperti Henry yang berada di sana. Jadi, Karisa hampir tidak memiliki peluang untuk selamat. Setelah pengepungan itu ... Henry makin yakin, lalu dia berkata dengan sombong, "Aku akan memberimu kesempatan." "Serahkan Rina." "Maka aku akan memaafkanmu." "Kamu tenang saja." "Seorang pemimpin Aliansi Racun yang terjepit sepertimu tidak memiliki nilai sedikitpun untukku." "Aku tidak akan bertarung denganmu sampai mati." "Dia ..." Henry menunjuk ke arah Rina yang berada di punggung Karisa dan berkata, "Ini adalah tujuan perjalananku, aku bertekad untuk mendapatkannya. Aku tidak akan pernah membiarkan kerugian apa pun menimpaku." Setelah dia mengucapkan perkataan itu ... "Duar!" Aura pembunuhan yang dingin menyapu seluruh ruangan, mengincar Karisa dengan kuat. Karisa tidak menjawab ancaman itu. Ssshhh ... Dia menatap Henry dengan tajam dan hanya merobek bagian bawah bajunya. Kemudian, dia mengikat Rina pada tubuhnya sendiri. Ini akan memudahkannya untuk melakukan pertempuran selanjutnya. Tindakannya ini juga menunjukkan tekadnya. Hari ini, meskipun Karisa mati di sini, dia tidak akan meninggalkan Rina begitu saja.