Bab 1770
"Begini saja."
Lelaki tua itu memandang Teguh sejenak, lalu berujar tenang, "Mulai hari ini, cobalah untuk belajar menempa pedang."
"Kalau kamu bisa menempa pedang yang luar biasa, aku akan izinin kamu pergi."
Menempa pedang ...
Teguh mengangguk seraya berkara, "Baiklah!"
"Kamu terluka parah, dan baru saja menghabiskan banyak energi. Mulailah menempa pedang besok."
Lelaki tua itu segera berbalik dan bersiap pergi.
"Tunggu dulu."
Teguh kembali bertanya, "Tuan, aku harus memanggilmu apa?"
"Kamu bisa memanggilku Tuan Yagiz."
Setelah mengatakan itu, Tuan Yagiz pun pergi dari ruangan dengan tangan terlipat di belakang.
Teguh menurut, dia meminum semangkuk obat yang dibawakan oleh pelayan tadi.
Terus terang saja.
Obat itu memang berkhasiat.
Setelah meminumnya, Teguh merasa energinya kembali pulih sepenuhnya. Dia menjadi bersemangat dan jauh lebih baik dari saat baru bangun.
Sesaat kemudian, Teguh duduk di atas tempat tidur dan mulai bermeditasi.
Seharian penuh.
Semalaman.
Teguh terus berusah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda