Bab 1875
Seraya pertarungan berlanjut ...
Teguh kembali mengirimkan Serangga Legendaris untuk menyerang Varun dan kedua saudaranya.
Serangan demi serangan diam-diam dilancarkan.
Pertarungan pun menjadi makin sengit dan brutal.
Hingga akhirnya, hanya ada satu orang yang tersisa dari masing-masing pihak. Namun, energi mereka sudah sangat terkuras, mungkin tinggal sepertiga dari kekuatan di awal.
"Ada yang nggak beres!"
"Kita tertipu!"
Kedua orang yang tersisa, termasuk mereka yang terluka parah, mulai menyadari ada yang tidak beres.
Dari mana asalnya serangan tiba-tiba itu?
Kenapa target serangan selalu bergantian antara kedua pihak?
Mereka akhirnya sadar bahwa ada seseorang yang bermain di balik layar, berusaha menjebak dan menghabisi mereka sekaligus.
Begitu mereka menyadarinya, kedua orang yang masih berdiri mulai berkeringat dingin.
Lantas ...
Mereka semua melirik ke arah Teguh yang duduk di pinggir medan pertempuran.
"Tsk, tsk, tsk!"
Melihat waktunya telah tiba, Teguh berdiri sambil tersenyu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda