Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1922

Ini adalah Aula Utama. Suasana kuno dan megah membuat Teguh merasa ngeri. Aula Utama yang sangat aneh. Selain sebuah jalan yang arahnya menuju kedalaman, hanya ada dua baris patung berjejer di sepanjang jalan. Patung itu juga tampaknya sangat aneh. Jelas-jelas patung itu benda mati, tetapi memberi kesan hidup nan nyata. Terutama sepasang mata berwarna merah darah, seperti binatang buas yang menatap ke arah pintu masuk Aula Utama. Adapun jalan itu, terbentang hingga jarak yang tak terlihat dan tidak ada yang tahu berisi apa di dalamnya. Kalaupun ada yang menyerangnya, Teguh hanya bisa berusaha sebaik mungkin untuk menghadapinya! Teguh mulai menelusuri jalan ini dengan tenang. Bruk! Kratak! Baru saja berjalan di antara sepasang patung pertama, patung itu tiba-tiba retak. Potongan-potongan material terlempar dari permukaan, memperlihatkan penampakan sebenarnya. Ternyata berupa dua manusia berkulit hitam. Wuss ... Mata merah mereka tampak berbinar-binar dan tersirat niat membunuh yang kuat

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.