Bab 1955
"Bayangan, Shinta, kalian tunggu di luar saja."
"Kalau Deny, Bhalendra, dan lainnya datang, biarkan mereka masuk. Tetaplah tenang dan waspada, jangan sampai membuat masalah."
"Kalau situasinya tampak nggak beres, segera beri tahu aku."
Shinta dan Bayangan saling menatap sejenak, lalu mengangguk bersama sambil berkata, "Oke!"
Begitulah akhir keputusannya.
Teguh dan Yena masing-masing memakan pil untuk memulihkan energi sejati, kemudian masuk ke dalam gua dengan hati-hati.
"Wus ..."
Begitu menginjakkan kaki di dalamnya, terasa sebuah aura kacau dan ganas secara tiba-tiba.
"Syut, syut!"
Gelombang demi gelombang energi pedang saling berkelebat, membuat tempat ini menjadi medan perang yang kacau.
"Awas!" Yena seketika memperingatkan.
"Wus ..."
Teguh mengayunkan tangannya, kemudian Tombak Raja Pemecah Formasi muncul di tangannya.
"Tikaman Naga Pengembara!"
"Teknik Pandangan Kembali Tombak Raja!"
Teguh terus menerus menyerang dengan tombaknya untuk menghancurkan energi pedang itu.
Namun, keku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda