Bab 1984
Segera setelah itu.
Duarrr--
Alih-alih mundur, Teguh terus maju dengan berani dan melancarkan pukulan dahsyat. Siapa sangka dia memilih untuk bertarung secara langsung.
"Dasar gila!"
"Kurang ajar!"
"Cari mati kamu!"
Ketiga orang itu marah besar, esensi sejati mereka meluap-luap tak terkendali
Bommm!
Tak lama kemudian, pertarungan sengit terjadi di antara mereka, tetapi hasilnya sungguh mengejutkan.
Ketiga master itu terhempas jauh akibat hentakan balik, garis darah mereka membentang panjang semakin mempertegas suasana mencekam yang terjadi di Rumah Abadi.
Sementara itu, Teguh ...
Dia tetap berdiri tegak di tempatnya, dengan bersikap tenang yang tak tergoyahkan.
Dengan tatapan dingin, dia pun berteriak, "Batu Prasasti Pelindung ini ada di tanganku. Masih berani kalian berpikir bisa menyerangku?"
"Konyol sekali!"
"Bodoh!"
Ketiga orang itu langsung memincingkan mata mereka.
Benar.
Menguasai Batu Prasasti Pelindung sama artinya menguasai seluruh Rumah Abadi. Oleh karena itu, bertarung mela

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda