Bab 1987
"Ini bohong ..."
"Aku nggak percaya ..."
Teguh sudah seperti orang gila, dia berulang kali memukul tanah, tidak sanggup menerima kenyataan pahit ini.
Namun ...
Kedua mayat itu begitu mencolok.
Mulai dari pakaian, ekspresi, hingga beberapa detail kecil di wajah mereka ...
Teguh sangat yakin.
Tidak salah lagi.
Dia tega membunuh Pak Yudha, orang yang telah membesarkannya dan mengajarinya ilmu bela diri.
Dan juga membunuh Rina Yulianto, sang istri yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka.
"Aku …"
Teguh menjerit dengan pilu ke langit, tangisannya menggema diseluruh penjuru, "Membunuh guru adalah pengkhianatan, nggak setia dan nggak berbakti! Membunuh istri adalah perbuuatan keji, nggak bermoral ..."
"Percuma selama ini aku menjadi orang baik, berusaha melindungi semuanya ..."
"Kalau pada akhirnya, malah menyakiti dua orang yang paling kusayangi ..."
"Aku …"
"Nggak pantas hidup lagi di dunia ini!"
Diiringi penyesalan yang mendalam, Teguh mengangkat kedua mayat itu dan melompat ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda