Bab 27 Mengungkapkan Identitas
Ardelia menarik tangannya tanpa ekspresi, lalu memandang ke arah Nyonya Besar Aruna, "Nenek."
"Hmm, duduklah." Seperti biasa, Nyonya Besar Aruna tampil anggun dalam gaun panjang retro, anggun dan penuh wibawa, dengan giok di tangan.
Ardelia duduk di sebelah Nyonya Besar Aruna. Di seberang meja, ada Melisa dan Adrian. Kedua menatapnya seolah sedang menunggu sesuatu, tapi Ardelia hanya berbicara pada Nyonya Besar Aruna, tidak berniat menyapa mereka.
"Plak!"
Wajah Reza terlihat sangat jelek, "Ardelia, kamu nggak lihat ada orang tuamu di sini? Kamu bahkan nggak menyapa mereka? Benar-benar nggak tahu sopan santun!"
Ardelia menatap Reza dengan datar, sama sekali tidak takut dengannya, "Kalau bicara soal nggak punya sopan santun, sepertinya nggak ada yang bisa mengalahkanmu. Nenek belum bilang apa-apa, malah kamu yang bicara?"
"Kamu ...."
Reza baru mulai bicara, tapi Nyonya Besar Aruna sudah membentaknya, "Reza, tutup mulutmu!"
Tatapan Nyonya Besar Aruna penuh kekecewaan. Melisa buru-buru men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda