Bab 1175
Clarine menggelengkan kepala. "Aku tahu, Ayah peduli sama aku."
Selang beberapa saat, Rafael tiba-tiba mendengar tangisan samar dan kerah bajunya terasa hangat dan basah.
"Clarine? Kamu ... nangis?"
"Ayah ... aku rasa Steven sudah sadar... kalau aku kangen sama dia ..."
Sudah lama Clarine tidak bersikap manja. Dia meringkuk dalam pelukan Rafael sambil menangis. Hati Rafael terasa pahit dan matanya juga mulai sembap.
Saat Lea menikah dan pergi ke Negara Savier, dia tidak merasa sesedih ini.
Sekarang melihat Clarine dan Steven saling mencintai, Rafael merasa hatinya telah tersayat. Rasa sakit dan kehilangan hanya bisa dipahami oleh ayah.
Clarine sayang.
Kali ini, ayah tidak bisa menahanmu lagi.
...
Sesampainya di rumah, Clarine mengurung diri dalam kamar dan menarik selimut sambil mengobrol lewat telepon dengan Steven.
Clarine terus bicara tiada henti seperti perempuan cerewet. Steven mendengarkannya dengan sabar, sesekali menyetujui pendapatnya atau menambahkan ide pada sarannya.
Dua or

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda