Bab 1320
Rafael menarik napas dalam-dalam dan menahan amarah.
Itta bukan orang yang mudah tertawa. Namun, melihat ayah dan anak ini beradu mulut, Itta hampir tidak bisa menahan senyum di sudut bibirnya.
Sungguh gambaran hubungan yang harmonis antara seorang ayah yang penuh kasih sayang dan seorang anak yang berbakti.
Saat itu, terdengar suara langkah kaki kecil yang bergegas.
Leana berjalan mendekati Rafael dengan segan, membawa nampan teh dan meletakkan cangkir teh di atas meja.
"Om Rafael, silakan diminum tehnya."
Mendengar suara lembut dan manja gadis itu, ditambah dengan wajahnya yang cantik dan segar bak bunga di musim semi, Rafael langsung merasa suka padanya. Dia tersenyum ramah dan berkata, "Loh? Leana? Aku nggak nyangka bakal ketemu kamu di sini."
"Apa kamu di sini buat menemani Clarine?"
"A-aku ... um." Leana tersipu malu. Dia tidak bodoh. Leana tidak bisa menjawab bahwa dia tinggal bersama Michael. Dia bingung bagaimana cara menjelaskannya.
"Oh, itu nggak penting!"
Rafael menarik gad

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda