Bab 14 Kamu Mau Aku Bagaimana?

Ciuman Ferdy penuh gairah, bahkan mengabaikan perlawanan Jessy. Jessy akhirnya berhasil melepaskan diri dari pelukannya yang kuat, bersandar di dinding, terengah-engah, wajahnya yang cantik memerah memikat. Ferdy tidak bisa menahan diri untuk mendekat lagi. Jari-jarinya menelusuri pipinya, membelai bibirnya yang sedikit terbuka. Ferdy memperlihatkan senyum jahat, hampir seperti senyum seorang berandalan. "Kamu pikir kamu bisa lari ke mana?" Ya, ke mana dirinya bisa lari? Ini semua bagian dari rencananya. Bagi Ferdy, dirinya selemah semut, mudah dihancurkan dengan jentikan pergelangan tangannya. "Kamu yang membekukan uang itu?" Ferdy mengulangi, "Aku butuh uang itu." "Bagaimana dengan masalah studio? Apa kamu menyuruh wanita itu melakukan itu juga?" Ferdy menggelengkan kepalanya. "Apa kamu pikir aku begitu bosan? Itu hanya sebuah kebetulan." Apakah ini perbedaan antara yang kuat dan yang lemah? Betapa putus asa yang kamu rasakan ketika menyadari bahwa semua kerja kerasmu, hampir semua k