Bab 74
"Jangan bilang kenal aku."
Pintu lift terbuka di lantai 28, James mengambil napas dalam-dalam dan melangkah keluar.
James tidak menyadari bahwa Vina tidak melanjutkan naik lift, melainkan diam-diam mengikutinya dari belakang.
Di ruang pemantauan CCTV di koridor Departemen HRD, Vina mengamati setiap gerak-gerik James melalui layar CCTV.
Dia mengangkat telepon internal. "Pak Zyan, coba uji magang yang mengenakan jas hitam itu lebih keras."
Di ruang wawancara, setelah menerima telepon, tatapan Kepala HRD, Zyan, sedikit berubah.
Dia mendorong kacamatanya, menatap pemuda yang terlalu tampan di depannya. "James, 'kan? CV-mu sangat bagus, pengalaman magangmu juga cukup menonjol. Kenapa kamu memilih PT Wijaya Asri?"
James duduk tegak, suaranya stabil.
"Budaya perusahaan PT Wijaya Asri sangat selaras dengan rencana karier saya. Yang lebih penting, saya percaya bisa memberi kontribusi maksimal di sini."
"Kemampuan bicaramu sangat baik, tapi ... " Zyan tiba-tiba mengubah arah pembicaraan. "PT Wij

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda