Bab 79
[Progres Misi: Permohonan Ampun Dimulai]
Bunyi notifikasi sistem terdengar.
Fino mengangkat alisnya. "Oh?"
[Belakangan ini, PT Wijaya Asri agak kesulitan dalam perputaran dana.]
Suara Vina terdengar sengaja lemah.
"Aku dengar Pak Fino punya cukup banyak saham PT Bintang, bisakah ... jual sebagian padaku dengan harga murah?"
Di ruang rapat, semua jajaran direksi menahan napas, memperhatikan wajah atasan mereka yang berubah dari muram menjadi cerah, lalu kembali muram.
Fino tiba-tiba tersenyum.
"Nona Vina lagi memohon padaku?"
Telepon di seberang sempat hening beberapa detik, lalu terdengar suara Vina yang semakin lembut.
[Kalau Pak Fino bersedia bantu aku ... syarat apa pun bisa aku terima.]
Kalimat itu seperti batu kecil yang menghantam permukaan danau, memicu riak dalam hati Fino.
Dia tahu itu mungkin jebakan lain, tapi detak jantungnya tak bisa dikendalikan.
"Baik." Dia mendengar dirinya sendiri berkata, "Malam ini jam delapan, datang ke kantorku untuk bahas lebih lanjut."
Begitu men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda