Bab 81
Keesokan paginya, Fino berdiri di depan jendela besar, memandang kota yang baru saja terbangun.
Kacamata dengan bingkai emasnya memantulkan cahaya dingin, menutupi kebahagiaan yang ada di balik matanya.
Asisten dengan hati-hati mengetuk pintu dan masuk.
"Pak Fino, pihak media sudah merilis pernyataan sesuai permintaan Anda."
"Mm," jawab Fino menjawab tanpa menoleh.
Asisten ragu sejenak, lalu menambahkan.
"Selain itu ... mawar yang Anda minta sudah dikirim ke kantor Nona Vina. 999 tangkai, dikirim langsung dari Ekuador."
Saat itu, Fino baru berbalik. Sudut bibirnya terangkat dengan senyum penuh arti.
"Gimana reaksinya?"
"Nona Vina hari ini ada di sekolah." Keringat dingin muncul di dahi asisten. "Setelah mendapat kabar, dia justru memerintahkan agar bunga itu dibagikan kepada seluruh karyawan perempuan di perusahaan, katanya ... tunjangan dari PT Putrawan Agung."
Fino tertegun sejenak, lalu tertawa pelan.
"Itu memang gaya dia."
Dia berjalan kembali ke meja kerjanya, membuka komputer dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda