Bab 83
Mobil melaju mulus keluar dari area sekolah. Jemari panjang Fino bertumpu di setir, sendi-sendinya terlihat jelas.
Vina membuka matanya, diam-diam memperhatikan sosok di sampingnya.
"Kenapa tiba-tiba berubah pikiran?" Fino membuka suara, tatapannya tetap lurus ke jalan.
Vina tersenyum tipis.
"Bukankah Fino ingin lebih mengenal aku? Anggap saja aku kasih kesempatan."
Fino menoleh sekilas, sorot matanya berkilat di balik lensa kacamata.
"Vina, sebenarnya trik apa yang kamu mainkan?"
"Kalimat itu harusnya aku yang tanyakan ke Pak Fino." Jemari Vina mengetuk pelan bingkai jendela mobil. "Bangun perpustakaan pakai namaku, lalu naik helikopter bawa bunga. Langkah berikutnya apa? Pasang papan iklan raksasa buat menyatakan cinta?"
[Peringatan: Sikap Pengendali terlalu keras. Ini kemungkinan memengaruhi perolehan tingkat ketertarikan.] Vina mencibir dalam hati, lagi-lagi dia harus menjilat.
Fino tiba-tiba menyalakan lampu sein dan menghentikan mobil di tepi jalan.
Dia melepas sabuk pengaman, la

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda