Bab 91
Restoran pribadi milik Fino terletak di puncak menara observasi tertinggi di pusat kota, dengan jendela lantai ke langit-langit yang menawarkan pemandangan 360 derajat dari seluruh lampu kota.
Vina mengenakan gaun panjang beludru hijau tua. Dia duduk santai bersandar pada kursi, ujung jarinya menyentuh tepi gelas kristal dengan pelan.
"Selera Pak Fino memang bagus."
Dia melihat sekeliling. Matanya melintasi lukisan minyak impresionis mahal yang menempel di dinding serta sebuah piano grand Steinway yang ditempatkan di sudut ruangan.
"Hanya saja ... terlalu dibuat-buat."
Fino membuka kancing jasnya dan duduk berhadapan dengannya. Mata di balik kacamata berbingkai emas berkilat samar.
"Dibuat-buat?" Fino mencondongkan tubuh sedikit ke depan.
"Membangun restoran di puncak menara, lalu bisa memandang semua orang dari atas." Vina terkekeh pelan. "Pak Fino begitu sesuka perasaan mengawasi dari atas?"
Pelayan menyajikan hidangan pembuka tanpa suara. Piring porselen yang mewah itu dihiasi denga

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda