Bab 93
Di ruang tamu, Calvin berdiri di depan jendela kaca besar.
Mendengar suara langkah kaki, dia tiba-tiba berbalik.
"Vina!"
Dia mengenakan seragam tim nasional yang dipakainya saat menerima penghargaan.
Vina menatapnya sejenak. "Bukannya ada pesta perayaan kemenangan?"
Calvin melangkah cepat, lalu mengeluarkan sebuah kotak beludru dari saku dan menaruhnya dengan hati-hati di meja teh.
Saat kotak itu dibuka, di dalamnya ada sebuah medali emas dan selembar cek.
"Ini bunga yang pertama."
Suaranya rendah, tatapannya begitu teguh.
"Segala sumber daya yang dulu kamu pakai untuk membantuku akan kukembalikan padamu beserta bunganya."
Vina mengambil medali emas itu, rasanya berat.
Di bawah cahaya lampu, huruf "Juara Nasional" berkilauan.
"Kamu berikan padaku begitu saja? Nggak kamu simpan untuk pacar masa depanmu?"
Telinga Calvin memerah, tapi matanya menatap lurus padanya.
"Aku cuma ingin berikan padamu."
Saat ini, tidak ada lagi keraguan dan penghindaran di matanya. Yang tersisa hanyalah keteguh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda