Bab 2431
Di sebuah aula besar yang digunakan untuk perjamuan pernikahan, suasana meriah melingkupi seluruh ruangan. Para tamu dari berbagai kalangan terpandang berkumpul, menghadiri pesta yang megah ini.
"Selamat atas pernikahanmu, Pak Adair."
"Semoga Pak Adair dan istri segera dikaruniai anak."
"Terima kasih, terima kasih," balas Adair dengan penuh semangat.
Wajahnya memancarkan kebahagiaan. Setelah selesai menerima ucapan selamat dari para tamu, dia menoleh ke arah kerumunan, seolah mencari seseorang. Namun, matanya memancarkan sedikit kekecewaan.
"Bagaimana ini, Ayah? Mengapa belum ada kabar?" tanyanya dengan nada gelisah.
"Tenang saja," jawab Pak Eka, Pak Hertanto sambil tersenyum tipis. "Jika Zega sudah bertindak, nggak akan ada masalah. Kalau pun nggak membawa kepala Saka, dia pasti akan membawa Saka secara langsung."
"Semoga saja ... "
Adair mengangguk, tetapi matanya tetap menyiratkan kekejaman. "Aku harus membuat Saka melihat pemandangan ini dengan matanya sendiri," katanya sinis.
Kena

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda