Bab 2473
Sesaat kemudian.
Di depan arena.
Galeno berujar kepada Roni dengan hati-hati dan gelisah, "Mohon Yang Mulia nggak mempermasalahkan soal ini, putraku hanya sedang tidak bisa berpikir dengan jernih."
Roni balas menatap Galeno dengan tenang, lalu berujar sambil tersenyum, "Jangan bodoh, Kepala Keluarga Dinata. Julio itu putramu, tentu saja kita harus lebih bersabar dengan orang-orang kita sendiri. Aku nggak akan mempermasalahkan soal ini."
Galeno pun menghela napas lega dan berkata dengan penuh rasa syukur, "Terima kasih atas kemurahan hati Yang Mulia!"
Namun ...
"Julio benar, Saka memang dicintai oleh rakyat. Aku nggak boleh kehilangan dukungan rakyat karena membunuh Saka," ujar Roni lagi yang membuat Galeno jadi cemas.
"Jadi, kita harus bagaimana?" tanya Galeno dengan bingung.
"Mereka itu cuma orang rendahan, mudah sekali membeli keberpihakan mereka."
Roni pun tersenyum kecil, lalu bangkit berdiri menatap ke arah kerumunan rakyat yang memadati sisi arena sambil berkata, "Pertarungan har

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda