Bab 2585
Saka menerima barang itu dan langsung mengerutkan dahinya. Ternyata itu adalah sebotol ramuan dari Sekte Dokter Surgawi.
"Kamu harus berlatih dengan baik. Saat kamu berhasil mencapai master ilahi tingkat empat, aku akan menunggumu di arena."
Setelah mengatakan itu dengan nada dingin, Wimar berbalik dan mendekati keluarga Syahrir. Dia mengangkat tangan, lalu tekanan yang kuat membuat semua orang keluarga Syahrir berlutut. Wamir mengangkat tangannya dan menangkap Novea!
"Aku yang membawa sang putri ke sini, jadi aku juga yang harus membawanya kembali."
Wimar berkata dengan suara dingin.
Hertanto tersenyum sinis, matanya agak menyipit, tetapi dia tidak menghentikannya. Dia malah berkata dengan nada yang seolah-olah ada maksud tersirat, "Wimar, kamu selalu ingin membawa sang putri di sisimu, apa kamu berniat menjadi menantu kerajaan? Untuk mendapatkan kepercayaan penuh dari Pangeran Keempat?"
Novea yang sebelumnya sudah menelan beberapa pil obat, merasa jauh lebih baik. Mendengar kata-kata itu, Novea langsung terkejut.
Menantu kerajaan?
Dennis pernah samar-samar menyebutkan hal serupa padanya.
Dulu, Novea sangat menentang perjodohan, bahkan dalam hatinya dia ingin menikah dengan Saka. Namun, setelah melihat berbagai tindakan kejam dari Saka, Novea mulai merasakan semacam kemarahan yang samar terhadap Saka.
Aku dulu sangat mengagumimu, tetapi kamu malah menolakku, bahkan hari ini kamu bertindak kejam padaku. Semua itu membuat Novea merasa terhina.
Aku pantas mendapatkan yang lebih baik!
Memikirkan hal itu, rasa antipatinya terhadap perjodohan sedikit berkurang. Dia melihat Wimar dengan pandangan yang sedikit rumit, lalu menunduk dan terdiam.
Semua orang tampak terkejut melihat situasi tersebut.
Jika Wimar benar-benar menjadi menantu kerajaan, dia akan resmi menjadi bagian dari keluarga kerajaan, dan statusnya akan berubah drastis.
Namun, saat Wimar dan yang lainnya hendak pergi, Saka tiba-tiba melangkah mendekat dan mengatakan, "Ngomong-ngomong, ada satu hal lagi yang lupa kukatakan soal pertarungan kita."
Wimar berbalik dan menatap tajam ke arahnya.
Namun, Saka tidak memedulikan Wimar. Dia justru menatap Novea yang wajahnya penuh darah dan tampak penuh kebencian.
Saka berpaling ke Wimar dengan senyuman manis, lalu berkata, "Dalam pertarungan final nanti, kamu harus menghadapi Jack terlebih dahulu."
Wimar agak terkejut mendengarnya dan merasa ini cukup lucu.
Jack?
Hanya dia?
Tiba-tiba, dari belakang mereka, muncul sebuah aura kuat yang menarik perhatian banyak orang.
Namun, Jack hanya tertawa sinis saat menoleh ke Wimar. "Aku juga mendapat kesempatan yang nggak kalah berharganya."
Wimar menunjukkan ekspresi jijik.
Namun, saat semua perhatian tertuju pada Jack.
Saka tiba-tiba bertindak secepat kilat, mencubit pantat Novea dengan keras. Semua orang tidak menyadarinya, kecuali Jack yang tengah berhadapan dengan Wimar, yang langsung tercengang melihat adegan itu.
Novea seorang putri, tetapi Saka berani menyentuhnya?
Selain Jack, Hertanto yang melihat kejadian itu dari sudut matanya, langsung terkejut.
Namun, ekspresi terkejut itu hanya sejenak sebelum akhirnya ekspresinya kembali tenang. Dia menatap Saka dengan pandangan penuh arti.
Novea, yang merasakan sentuhan di pantatnya, langsung merasa tegang. Dia menutupi pantatnya dengan wajah yang merah karena malu. Dia menatap Saka dengan penuh amarah.
Beraninya dia!
Saka hanya tersenyum dan berkata, "Sampai jumpa lagi."
"Mimpi!"
Novea sangat marah dan terkejut, tetapi di situasi seperti ini, dia tidak berani bersuara.
Saat itu, Wimar menoleh kepadanya dan dengan bingung bertanya, "Ada apa?"