Bab 2594
Pada saat yang bersamaan.
Paviliun Nawasta.
"Pihak keluarga Syahrir mengatakan itu hanya latihan biasa, nggak ada masalah besar. Yang Mulia, aku selalu merasa bahwa keluarga Syahrir agak aneh,"
Adelia berkata sambil mengerutkan keningnya. Mungkin karena lukanya belum sembuh, sehingga kini wajahnya masih tampak agak pucat.
Di seberangnya ada Ardion yang sedang duduk. Dia tersenyum dan berkata, "Lalu, apa yang kamu khawatirkan? Fokus saja pada penyembuhan lukamu."
"Kenapa kamu nggak merasa cemas sama sekali! Saat ini Roni sedang terluka parah, kamu harus mengejar dan berjuang untuk memperebutkan takhta! Kenapa kamu masih begitu acuh tak acuh ... " ujar Adelia.
Adelia sangat cemas. Sejak perebutan takhta dimulai, Pangeran Pertama selalu bersikap acuh tak acuh dan bertindak seolah-olah dia tidak punya niat untuk bersaing memperebutkan takhta!
Dulu karena pihak Roni yang sangat kuat, sehingga dirinya mengalah sementara. Namun, sekarang ini jelas-jelas ada kesempatan! Kenapa dia masih begitu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda