Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 2598

Saat ini. Kediaman keluarga Syahrir. Roni menatap dengan ekspresi yang sulit ditebak, lalu berkata, "Kak Wimar, sebelumnya saat Pak Hertanto menargetkanmu, bukan aku nggak mau turun tangan, hanya saja ... kamu telah merebut kekuasaannya. Aku harus mempertimbangkan perasaannya juga. Kumohon, pahamilah." Dia datang dengan asumsi bahwa Wimar pasti masih mengalami tekanan dari dalam keluarga. Rencananya, dia ingin memberikan sedikit bantuan, bagaikan memberi arang di musim hujan, agar bisa mendapatkan kepercayaan Wimar. Namun, pemandangan yang dia lihat benar-benar di luar dugaannya. Keluarga Syahrir begitu damai. Semua orang, dari atas ke bawah, memperlakukan Wimar dengan penuh hormat. Roni menghela napas kecil, lalu tersenyum samar. "Sepertinya aku telah meremehkanmu, Kak Wimar. Hanya dengan kekuatan sendiri, kamu berhasil menaklukkan seluruh keluarga Syahrir ... " ujarnya. Wimar menyesap teh dengan tenang, lalu berkata datar, "Yang Mulia Roni, sebaiknya langsung saja ke pokok pembicaraa

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.