Bab 2684
"Hari ini amarahku sudah cukup terlampiaskan dan tidak ada niat membunuh orang," ujar Saka dengan santai.
"Siapa yang berani berdiri berarti menantangku. Hukumannya adalah mati," lanjut Saka.
Para pengawal sempat ragu, tapi akhirnya memilih menyerah dan tetap tiarap di tanah seperti ayam ketakutan.
Tanpa hambatan, Saka melangkah menuju sebuah aula yang penuh suara riuh. Dengan kemampuan penglihatannya, dia melihat dengan jelas suasana di dalam, termasuk Adelia dan Lorian. Senyum tipis terukir di wajahnya. "Sial, ternyata banyak penghianat di sini," gumamnya.
Setelah berkata demikian, dia langsung menendang pintu hingga hancur dan melangkah masuk dengan langkah besar.
"Siapa berani berbuat onar di sini!"
"Kurang ajar! Pengawal! Pengawal!"
Di dalam aula, orang-orang sedang bersenang-senang. Bahkan beberapa dari mereka sudah mulai menggerayangi para pelayan yang menuangkan anggur. Jika dibiarkan, tempat ini akan berubah menjadi pesta mesum.
Saka sangat membenci pesta-pesta seperti ini.
Ta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda