Bab 2694
Teriakannya sangat keras dan melengking, lalu langsung lenyap begitu saja, bersama dengan kekuatan hidupnya.
Namun, target Saka bukanlah mereka, melainkan pasukan Prastya berpangkat tertinggi yang lengannya patah!
Melihat ujung pedang yang penuh dengan hasrat membunuh datang ke arahnya dan makin dekat, ekspresi wajah pasukan Prastya yang berlengan patah itu langsung berubah drastis. Dia segera berbalik dan mencoba untuk melarikan diri.
Sayangnya, langkah Saka lebih cepat. Kilatan pedangnya langsung menebas salah satu kaki pria itu.
Potongan kakinya jatuh ke tanah dan langsung diinjak-injak hingga menjadi bubur oleh orang-orang yang ada di bawah.
"Pak Saka, ini belum cukup, satu lagi!" teriak seorang warga.
"Pak Saka, satu lagi!"
"Pak Saka, satu lagi!"
Terdengar suara gemuruh yang keras! Darah para rakyat yang telah lama terpendam pun berkobar, mata mereka juga menjadi merah. Kebencian terhadap bangsa sendiri dan perseteruan keluarga selama puluhan tahun membuncah dalam hati mereka. Par

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda