Bab 2938
Sofia pun memperkenalkan mereka, "Adriel, ini kakak sepupuku. Kak, ini namanya Adriel dan yang ini namanya Davina. Kalian kenalan dulu ya, nanti sering-seringlah ... "
"Santai saja."
Dewina tiba-tiba mengambil sebuah pisau panjang yang sudah agak bengkok dari atas tanah. Itu adalah Pisau Kemilau Cahaya milik Leluhur Ketujuh Belas yang terpental saat bertarung dengan Adriel.
Dewina menatap pisau itu dengan saksama. "Pisau yang bagus!"
Setelah itu, Dewina menyimpan pisau panjang itu ke dalam tas penyimpanannya.
Davina sontak terkejut.
Adriel juga menatap Dewina sambil sedikit mengangkat alisnya.
Sofia yang juga merasa agak kaget refleks berkata, "Kak, itu punya Adriel ... "
Dewina tidak mengacuhkan Sofia dan hanya menatap Adriel, lalu berkata sambil tersenyum, "Pisaunya bagus dan lagi pula aku juga keluar tenaga barusan. Anggap saja itu sebagai upahku."
"Apa kamu bilang?" tanya Adriel sambil tersenyum menatap Dewina.
Davina refleks mundur selangkah, dia tahu emosi Adriel mulai tersulut.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda